Jumat, 06 November 2015

laporan praktikum salep 24


LAPORAN PRAKTIKUM SALEP 24  
   nama:bella notia sardi
      kelas: xiifarmasi
      tugas kkpi
                                                             
1. PENDAHULUAN 









A. LATAR BELAKANG
                    Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lender, Bahan obatnya larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok (FI ed III). Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung obat keras atau narkotik adalah 10 %.  Sedian setengan padat ini tidak menggunakan tenaga.
           Menurut efek terapinya salep dibagi atas ;
·         Salep epidermic (salep penutup)
Digunakan pada permukaan kulit yang berfungsi hanya melindungi kulit dan menghasilkan efek local,karena bahan obat tidak di absorbs.
·         Salep endodermik
Salep dimana bahan obatnya menembus kedalam tetapi tidak melalui kulit dan terabsorbsi sebagian.
·         Salep disdermik
Salep dimana bahan obatnya menembus kedalam melalui kulit dan mencapai efek yang diinginkan karena terabsorbsi seluruhnya.
               Menurut dasar salepnya,salep dibagi atas;
a.      Salep hydrophobic yaitu salep salep dengan bahan berlemak,misalnya campuran dari lemak lemak,minyak lemak, malam yang tak tercuci dengan air.
b.      Salep hydrophilic yaitu salep yang kuat menarik air,biasanya dasar salep tipe o/w atau seperti dasar hydrophobic tetapi konsistensinya lebih lembek,kemungkinan juga tipe o//w antara lain campuran sterol dan petrolatum.
Menurut FI IV dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi dalam 4 kelompok yaitu;
a.Dasar salep hidrokarbon
  • ·         Vaselin putih
  • ·         Vaselin kuning
  • ·         Campuran vaselin dengan malam putih malm kuning
  • ·         Paraffin encer
  • ·         Jelene
  • ·         Minyak tumbuh tumbuhan
               b.Dasar salep serap
  • ·         Adaps lanae,lanoline
  • ·          Unguentum simplex
                Campuran 30 bagian kuning dan 70 bagian minyak wijen
  • ·         Hydrophilic petrolatum
c.Dasar salep yang dapat dicuci dengan air
  • ·         Dasar salep emulsi tipe m/a
  • ·         Emulsifying oittment b.p
  • ·         Hydrophilic ointment
d.Dasar salep larut dalam air
  • ·         Polyethylenegylcolmointment USP
  • ·         Tragacanth
  • ·         P.G,A 
          Kualitas dasar salep yang baik adalah:
    1.Stabil,selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas,tidak dipengaruhi oleh suhu dan      kelembaban kamar.
    2.Lunak,semua zat yang ada dalam salep harus daam keadaan halus,dan seluruh produk harus lunak dan homogeny.
    3.Mudah dipakai
    4.Dasar salep yang cocok
    5.Dapat terdistribusikan merata
      Akan tetapi salep harus memiliki kualitas yang baik yaitu stabil, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar, dan semua zat yang dalam salep harus halus.( oleh karena itu pada saat pembuatan salep terkadang mangalami banyak masalah saleb yang harus digerus dengan homogen, agar semua zat aktifnya dapat masuk ke pori-pori kulit dan diserab oleh kulit.
              Pembuatan sediaan setengah padat atau salep sangat penting diketahui untuk dapat diterapkan pada pelayanan kefarmasian khususnya di apotik, puskesmas maupun rumah sakit.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
              Tujuan praktikum ini adalah untuk member pemahaman dan lebih mendalam, dlam pembuatan salep, khususnya proses pembuatan dan sedian dan dasar salep yang digunakan. Selain itu juga agar praktikan lebih mengenal bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sedian salep

C.DASAR TEORI
A. Landasan Teori

            Menurut FI IV salep adalah sediaan setngah padat
 Pada penyakit kulit, obat yang digunakan berupa salep, krim atau lotion (kocokan). Kulit yang utuh dan sehat  sukar sekali ditembus obat, tetapi resorpsi berlangsung lebih mudah bila ada kerusakan. Efek sistemis yang menyusul kadang-kadang berbahaya, seperti dengan kortikosteroida (kortison, betameson, dan lain-lain), terutama bila digunakan dengan cara occlusi, artinya ditutup dengan plastik. Reseorpsi dapat diperbaiki pula dengan tambahan zat-zat keratolis dengan daya melarutkan lapisan tanduk kulit, misalnya asam salisilat, urea dan resorsin 3% (Ansel, 1989).
Salep biasanya dikemas baik dalam botol atau dalam tube. Botol dapat dibuat dari gelas tidak berwarna, warna hijau, amber atau biru atau buram dan porselen putih. Botol plastik juga dapat digunakan. Wadah dari gelas buram dan berwarna berguna untuk salep yang mengandung  yang peka terhadap cahaya. Tube dibuat dari kaleng atau plastik, beberapa diantaranya diberi tambahan kemasan dengan alat bantu khusus bila salep akan digunakan untuk dipakai melalui rektum, mata, vagina, telinga atau hidung (Anif, 1993).

D.RESEP/MONOGRAFI OBAT

D. Resep
 1. Resep pada Jurnal
R/ Ungt. 2-4         20
     s.u.e
          Pro:Hartati


2. Resep yang Lengkap
Dr.dita
Jl lintas timur
Sip No 302/dum/2000
Tgl                   No      
       R/Salep 2-4 10
       Champora 0,200
m.ds ungt
s.u.e

pro:zaenal



     











No
Singkatan
Bahasa Latin
Arti
1.
R/
Recipe
Ambillah
2.
Ungt.
Unguentum
Salep
3.
s.u.e
Signa usus externum
Tandai untuk pemakaian luar










Keterangan :
  
Salep 2-4
Salep asam salisilat belerang
Komposisi :  Tiap 10 mg mengandung
                     Acidum salicylum    200 mg
                     Sulfur                       400 mg
                     Vaselin album hingga 10g
Uraian Bahan Resep

a. Acid salicylic
N                               nama resmi :  Acidum Salicylicum
  Si                             nonim         :  Asam Salisilat

PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN
A.Perhitungan bahan
a. Acidum Salicylum              = 2/100 mg x 10 = 0,2 g = 200 mg
b. Sulfur                                 = 4/100 x 10 = 0,4 g = 400mg
c. Vaselin album                     = 10 g (0,2+0,4)
                                               = 10 – 0,6
                                               =9,6


   B PPO
Champor =0,200 g
Acid salichyl=0,2 g
Sulfur=0,4 g
Vaselin=9,4 g
CARA KERJA OBAT
·         Timbang semua bahan
·         Masukan asam  salisilat dan champora lalu teteskan ethanol 90 % kemudian masukan vaselin lalu gerus jingga homogeny
·         Lalu masukan sulfur dan gerus  sampai homogeny
·         Masukan kedalam pot salep kemudian beri etiket warna biru

 Khasiat Obat
      ·         Asam salisilat sebagai keratolotikum, anti fungi
      ·         Sulfur sebagai antiskabies,anti bakteri
·         Vaselin sebagai bahan pembuatan
·         Champora sebagai anti iritasi

C. Pembahasan

Salep merupakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispend homogen dalam dasar salep yang cocok. Pemerian Tidak boleh berbau tengik. Kadar kecuali dinyatakan lain dan untuk salap yang mengandung obat keras atau obat narkotik , kadar bahan obat adalah 10 %. Dasar salap, kecuali dinyatakan sebagai bahan dasar digunakan Vaselin putih Tergantung dari sifat bahan obat dan tujuan pemakaian, dapat dipilih salah satu bahan dasar berikut: (a) dasar salep senyawa hidrokarbon Vasellin putih, vaselin kuning atau campurannya dengan malam putih, dengan Malam kuning atau senyawa hidrokarbon lain yang cocok; (b) dasar salep serap lemak bulu domba : campuran 8 bagian kolesterol 3 bagian 3 bagian stearik alcohol 8 bagian malam putih dan 8 bagian vaselin putih,
campuran 30 bagian Malam kuning dan 70 bagian Minyak Wijen; (c) dasar salep yang dapat dicuci dengan air. Emulsi minyak dan air; (d) dasar salep yang dapat larut dalam air Polietilenglikola atau campurannya. Homogenitas jika dioleskan pada sekeping kaa atau bahan transparan lain yang cocok
.
campuran 30 bagian Malam kuning dan 70 bagian Minyak Wijen; (c) dasar salep yang dapat dicuci dengan air. Emulsi minyak dan air; (d) dasar salep yang dapat larut dalam air Polietilenglikola atau campurannya. Homogenitas jika dioleskan pada sekeping kaa atau bahan transparan lain yang cocok, harus menunjukkan susunan yang homogen. Pada pembuatan salep kali ini, zat utamanya yaitu Asam Salisilat perlu dilarutkan terlebih dahulu dengan menggunakan etanol. Hal ini dilakukan karena Asam Salisilat memiliki bentuk hablur atau berbentuk seperti jarum-jarum, sehingga perlu dilarutkan terlebih dahulu untuk memperkecil partikelnya. Pada saat pembuatan salep, bahan-bahan yang telah dilebur di atas penangas air harus didinginkan dahulu sampai mencapai suhu kira-kira 50oC. Hal ini perlu agar suhu basis salep dengan zat aktif yang akan dicampurkan tidak terlalu jauh. Perbedaan suhu yang terlalu besar (terlalu panas) dikhawatirkan dapat merusak zat aktif dari salep yang akan dibuat. Selain itu, proses pendinginan juga dapat membuat massa basis salep yang tadinya encer menjadi lebih kental, sehingga proses pencampuran semua bahan nantinya tidak memakan waktu terlalu lama.

Pembuatan salep tidak memerlukan penambahan bahan pengawet. Hal ini dikarenakan bahan-bahan yang ada di dalam salep tidak mengandung air. Tetapi untuk berjaga-jaga, dapat pula ditambahkan bahan pengawet yang cocok.
Resep standar salep 2-4, yakni: (a) sulfur praecipetatum / belerang endap mempunyai sifat germisida, fungisida, parasitisida dan juga mempunyai efek keratolitika. Hal yang perlu diperhatikan: hindarkan kontak dengan mata, mulut dan mukosa; (b) asam salisilat. Mempunyai sifat keratolitik, yang dapat melunakkan kulit sehingga dapat melunakkan kulit sehingga dapat membantu penyerap obat lain dan fungsida yang lemah. Efek yang tidak diinginkan; iritasi kulit; (c) kelarutan As. Salisilat ; larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etanol; (d) kelarutan Sulfur Praecipetatum praktis tidak larut dalam air,sanat sukar larut dalam etanol.
Agar tujuan pengobatan dapat tercapai pembuatan salep harus mengikuti peraturan seperti yang tercantum pada FI ed. II ada 4 peraturan dasar pembuatan salep, yaitu : (1) zat-zat yang dapat larut dalam lemak, dilarutkan dulu kedalamnya. Bila perlu dengan pemanasan; (2) zat- zat yang larut dalam air, jika tidak dinyatakan lain , dilarutkan dalam air asalkan jumlah air dapat diserap oleh dasar salep.jumlah air yang dipakai dikurangi dari basis salep; (3) zat – zat yang sukar larut atau sebagian larut  dalam air atau lemak,  bila tidak dinyatakan lain dilarutkan dengan etanol lalu diserbukkan, kemudian di ayak dengan pengayak no.44 / B. 40; (4) salep yang dibuat dengan jalan mencairkan, campurannya harus digerus sampai dingin. Pemeriannya : tidak boleh berbau tengik. Kadar : bila tidak dinyatakan lain salep yang mengandung obat keras atau narkotik, kadar bahan obat adalah 10%. Homogenitas  :  Jika di oleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang  cocok harus menunjukkan susunan yang homogen .
            Kemasan pada sediaan salep ada bermacam-macam bentuk. Salah satunya adalah pot salep, seperti yang dipakai pada praktikum ini. Etiket yang digunakan pada sediaan ini adalah etiket biru, sebab sediaan salep (unguents) ditujukan untuk pemakaian luar pada tubuh.
            Uraian Baha
 1.         Salep 24 (FN. Hal 13)
Nama resmi     : ACIDI SALICYCILICI. SULFURIS UNGUANTUM
Sinonim           : salep asam salisilat. Belerang. Salep 24.
Komposisi       : tiap log mengandumg
·         Acidum salicylicum 200 mg
·         Sulfur 400 mg
·         Vaseline alba hingga 10 mg
Penyimpanan   : dalam wadah tertutup baik
Dosis               : 3 sampai 4 kali sehari. Dioleskan

                   2.     ACIDUM SALICYLICUM (FI. Edisi III. Hal 56)
Nama resmi     : ACIDUM SALICYLICUM
Sinonim           :  asam salisilat 
Rumus molekul: C7H6O3
Pemerian              : hablur ringan tidak berwarna atau serbuk warna putih              hampir tidak berbau, rasa agak manis dan tajam.
Kelarutan             : larut dalam 550 bagian air, dan dalam 4 bagian etanol      (95%)p, mudah larut dalam klorofom p, dan dalam eter p, larut dalam larutan ammonium asetat p, dinatrium hydrogen fosfat p, kalium sitrat dan natrium sitrat.
Penyimpanan     : dalam wadah tertutup baik.
K/p                    :  keratolikum yaitu obat yang digunakan pada kulit atau keratin atau epitel tanduk, menimbulkan dehidrasi atau pelunakan. Mengembang dan dekswamasi dari lapisan tanduk dan epidermis.  Antijamur, yaitu obat yang digunakan untuk membunuh atau menghilangkan jamur.
                  3.      SULFUR (FI. Edisi III. Hal. 591)
Nama resmi       : SULFUR PRAEPITATUM
Sinonim             : belerang endap
Pemerian           : serbuk lembek, bebas butiran, kuning pucat, atau kuniong kehijauan pucat.
Kelarutan       : praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut karbon disulfide p, sukar larut dalam minyak zaitun p, sangat sukar larut dalam etanol (95%) p.
Penyimpanan       : dalam wadah tertutup baik.
k/p                       : antiskabies yaitu digunakan untuk mengobati penyakit scabies.

4.      VASELINUM ALBA (FI. Edisi  III. Hal. 633)
 Nama resmi                 :VASELINUM ALBUM
 Sinonim                        : vaselin putih
 Pemerian                       : masa lunak, lengket, bening, putih, sifat ini tetap setelah  zat            dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk.
Kelarutan                      : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol 95% P. larut dalam klorofom P. dalam eter P. dalam eter minyak tanah p. larutan kadang-kadang berpotensi lemak.
Penyimpanan                : dalam wadah tertutup baik
Penggunaan                  : zat tambahan (penambah volume sediaan)

PENUTUP











DAFTAR PUSTAKA

Ilmu resep.jurnal praktik farmasi smk bhinus,(FI. Edisi  III. Hal. 633.Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Keesehatan Republik Indonesia
Anief, Moh. 2000. Ilmu Meracik Obat ; Teori dan Praktik.
 
 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar